Gambar
jenis-jenis kapasitor
Kapasitor
adalah suatu komponen elektronika yang
berfungsi untuk menyimpan arus listrik dalam bentuk muatan, selain itu kapasitor
juga dapat digunakan sebagai penyaring frekuensi. Kapasitas untuk menyimpan
kemampuan kapasitor dalam muatan listrik disebut Farad (F) sedangkan simbol
dari kapasitor adalah C (kapasitor). sebuah kapasitor pada
dasarnya terbuat dari dua buah lempengan logam yang saling sejajar satu sama
lain dan diantara kedua logam tersebut terdapat bahan isolator yang sering
disebut dielektrik.
Bahan
dielektrik tersebut dapat mempengaruhi nilai dari kapasitansi kapasitor
tersebut. adapun bahan dielektrik yang paling sering dipakai adalah keramik,
kertas, udara, metal film dan lain-lain. Kapasitor sering juga disebut
sebagai kondensator. Kapasitor memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran,
tergantung dari kapasitas, tegangan kerja, dan lain sebagainya.
Suatu kapasitor mempunyai satuan
yaitu Farad (F), yang menemukan adalah Michael Faraday(1791-1867) pada dasarnya
kapasitor dibagi menjadi 2 bagian yaitu kapasitor Polar dan Non Polar, berikut
penjelasanya:
1. Kapasitor Polar adalah kapasitor yang kedua kutubnya mempunyai polaritas positif dan negatif, biasanya kapasitor Polar bahan dielektriknya terbuat dari elketrolit dan biasanya kapasitor ini mempnyai nilai kapasitansi yang besar dibandingkan dengan kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik kertas atau mika atau keramik.Lihat pada gambar di bawah.
2. Kapasitor Non Polar adalah kapasitor yang yang pada kutubnya tidak mempunyai polaritas artinya pada kutup kutupnya dapat dipakai secara berbalik. biasanya kapasitor ini mempunyai nilai kapasitansi yang kecil dan bahan dielektriknya terbuat dari keramik, mika dll.
Satuan-satuan
yang sering dipakai untuk kapasitor adalah :
*
1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad).
*
1 µFarad = 1.000 nF (nano Farad).
*
1 nFarad = 1.000 pF (piko Farad).
Sifat dasar sebuah kapasitor adalah
dapat menyimpan muatan listrik, dan kapasitor juga mempunyai sifat tidak dapat
dilalui arus DC (direct Current) dan dapat dilalui arus AC (alternating
current) dan juga dapat berfungsi sebagai impedansi (resistansi yang nilainya
tergantung dari frekuensi yang diberikan).
Macam-macam dan Bentuk Kondensator Setelah anda tahu yang dimaksud
dengan komponen kondensator maupun kapasitor, baca Pengertian Kapasitor /
Kondensator Dalam Bidang Elektronika dan Cara Membaca Nilai Kapasitor
/ Kondensator.Seperti halnya komponen elektronika yang lain kondensator
juga memiliki banyak macamnya. Berikut macam kondensator berdasarkan
kegunaannya:
1. Kondensator Tetap
1. Kondensator Tetap
Kondensator tetap ialah suatu kondensator yang
nilainya konstan dan tidak berubah-ubah.(nilai
kapasitasnya tetap tidak dapat diubah).
Kondensator tetap ada tiga macam bentuk :
a. Kondensator Keramik (Ceramic Capacitor)
a. Kondensator Keramik (Ceramic Capacitor)
Bentuknya ada yang bulat tipis, ada yang persegi empat
berwarna merah, hijau, coklat dan lain-lain.Dalam pemasangan di papan rangkaian
(PCB), boleh dibolak-balik karena
tidak mempunyai kaki positif dan negatif. Mempunyai kapasitas mulai dari
beberapa piko Farad sampai dengan ratusan Kilopiko Farad (KpF). Dengan tegangan kerja maksimal 25 volt sampai 100 volt,
tetapi ada juga yang sampai ribuan volt.

Gambar
1. kapasitor keramik
Cara membaca nilai kapasitor Keramik :
Contoh misal pada badannya tertulis = 203, nilai
kapasitasnya = 20.000 pF
= 20 KpF =0,02 μF.
Jika pada badannya tertulis = 502, nilai kapasitasnya =
5.000 pF = 5 KpF
= 0,005 μF
Gambar 2. membaca nilai kapasitor
b. Kondensator Polyester
Pada dasarnya sama saja dengan kondensator keramik begitu
juga cara menghitung nilainya. Bentuknya persegi empat seperti permen. Biasanya
mempunyai warna merah, hijau, coklat dan sebagainya.
Gambar 3. kapasitor polyester
c. Kondensator Kertas
Kondensator kertas ini sering disebut juga kondensator padder. Misal pada
radio dipasang seri dari spul osilator ke variabel condensator. Nilai kapasitas
yang dipakai pada sirkuit oscilator antara lain:
·
Kapasitas 200 pF - 500 pF untuk
daerah gelombang menengah (Medium Wave /
MW) = 190 meter - 500 meter.
·
Kapasitas 1.000 pF - 2.200 pF untuk
daerah gelombang pendek (Short Wave /
SW) SW 1 = 40 meter - 130 meter.
·
Kapasitas 2.700 pF - 6.800 pF untuk
daerah gelombang SW 1, 2, 3 dan 4, = 13 meter - 49 meter.
Gambar 4. kapasitor kertas
2. Kondensator elektrolit
(Electrolite Condenser = Elco)
Kondensator elektrolit atau Electrolytic Condenser (Elco) adalah
kondensator yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua kutub kaki
berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang positif
sedangkan yang pendek negatif atau yang dekat tanda minus ( - ) adalah kaki negatif. Nilai kapasitasnya dari 0,47 μF (mikroFarad) sampai ribuan mikroFarad
dengan voltase kerja dari beberapa volt hingga ribuan volt.
Gambar 5. kondensator elektrolit
Selain kondensator elektrolit (Elco) yang mempunyai polaritas, ada
juga kondensator jenis elco yang berpolaritas yaitu kondensator solid
tantalum.dan ada Elco yang Non Polaritas pada kakinya tidak ada
kutub (+) dan (-)
Gambar 6. kondensator solid
tantalum
Gambar 7. elco non polar
Kerusakan umum pada kondensator
elektrolit di antaranya adalah :
- Kering (kapasitasnya berubah)
- Konsleting
- Meledak, yang dikarenakan salah dalam pemberian tegangan positif dan negatifnya, jika batas maksimum voltase dilampaui juga bisa meledak.
3. Kondensator Tidak Tetap (Variabel
dan Trimmer)
Kondensator variabel dan trimmer adalah jenis kondensator yang kapasitasnya bisa
diubah-ubah. Kondensator ini dapat berubah kapasitasnya karena secara fisik
mempunyai poros yang dapat diputar dengan menggunakan obeng.
Gambar 8. kondensator variabel
Kondensator variabel (Varco)
terbuat dari logam, mempunyai kapasitas maksimum sekitar 100 pF (pikoFarad) sampai 500 pF (100pF = 0.0001μF). Kondensator
variabel dengan spul antena dan spul osilator berfungsi sebagai pemilih
gelombang frekuensi tertentu yang akan ditangkap.
Gambar 9. symbol kondensator variable
Sedangkan kondensator trimer dipasang paralel dengan
variabel kondensator berfungsi untuk menepatkan pemilihan gelombang frekuensi
tersebut.Kondensator trimer mempunyai kapasitas dibawah 100 pF (pikoFarad).
Gambar 10. symbol kondensator trimer
Fungsi kapasitor pada rangkaian elektronika biasanya adalah sebagai berikut:
1. Kapasitor sebagai kopling, dilihat dari sifat dasar kapasitor yaitu dapat dilalui arus ac dan tidak dapat dilalui arus dc dapat dimanfaatkan untuk memisahkan 2 buah rangkaian yang saling tidak berhubungan secara dc tetapi masih berhubungan secara ac(signal), artinya sebuah kapasitor berfungsi sebagai kopling atau penghubng antara 2 rangkaian yang berbeda.
2. Kapasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah rangkaian power supply, yang saya maksud disini adalah kapasitor sebagai ripple filter, disini sifat dasar kapasitor yaitu dapat menyimpan muatan listrik yang berfungsi untuk memotong tegangan ripple.
3. Kapasitor sebagai penggeser fasa.
4. Kapasitor sebagai pembangkit frekuensi pada rangkaian oscilator.
5. Kapasitor digunakan juga untuk mencegah percikan bunga api pada sebuah saklar.
Penemu
Kapasitor
Kapasitor
ditemukan oleh penemu kapasitor yang bernama Michael Faraday (1791 – 1867) dan
untuk mengenang jasanya maka satuan Kapasitor disebut “Farad” yang berasal dari
nama sang penemu. Pernahkah terlintas dibenak anda ”Kok dinamai Kondesator??”
mengapa kapasitor sampai mempunyai nama lain kondensator?? adalah karena pada
masa itu pada tahun 1782 dunia masih kuat akan pengaruh dari ilmuan kimiawi
lainnya yaitu Alessandro Volta, yang berkebangsaan italia. Dimana pada masa
tersebut segala komponen yang berkenaan dengan kemampuan untuk menyimpan suatu
muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya ia sebut dengan nama Condensatore
(Bahasa Italia).
Jadi
itulah mengapa kondensator nama lain dari kapasitor.
Pengenalan
Kapasitor

- Terdiri atas dua keping konduktor
yang ruang diantaranya diisi oleh dielektrik (penyekat)
- Besaran kapasitor adalah Kapasitas.
- Satuan SI dari kapasitas adalah
farad (F)
Cara
Kerja Kapasitor

Cara kerja kapasitor dalam sebuah rangkaian adalah dengan mengalirkan elektron menuju kapasitor. Pada saat kapasitor sudah di penuhi dengan elektron, tegangan akan mengalami perubahan. Selanjutnya, elektron akan keluar dari sebuah kapasitor dan mengalir menuju rangkaian yang membutuhkannya. Dengan begitu, kapasitor akan membangkitkan reaktif suatu rangkaian.
Kapasitas
Kapasitor
Kapasitas
adalah ukuran kemampuan atau daya tumpang kapasitor untuk menyimpan muatan
listrik untuk beda potensial yang diberikan.
Rumus
Kapasitas Kapasitor
C
= q / V
1
farad = 1 couloumb / volt
Kapasitor
Pelat Sejajar



Memperbesar
Kapasitansi Kapasitor
Memperbesar
luas pelat
Agar
ukuran kapasitor tidak terlalu besar maka kedua pelat dibatasi dengan lapisan
tipis isolator.
Memperkecil
jarak antar pelat
Kapasitansi
dapat diperbesar dengan cara ini tetapi , dapat menimbulkan kebocoran
disebabkan jarak antar pelat yang sangatkecil.
Menggunakan
bahan dielektrik
Bahan
dielektrik yang digunakan adalah bahan dengan konstanta dielektrik tinggi
sebagai lapisan pemisah dua pelat
Rangkaian
Seri dan Paralel Kapasitor serta Cara Menghitung Nilainya – Kapasitor (Kondensator)
adalah Komponen Elektronika yang berfungsi untuk menyimpan Muatan
Listrik dalam waktu yang relatif dengan satuannya adalah Farad. Variasi Nilai
Farad yang sangat besar mulai dari beberapa piko Farad (pF) sampai dengan
ribuan Micro Farad (μF) sehingga produsen komponen Kapasitor tidak mungkin
dapat menyediakan semua variasi nilai Kapasitor yang diinginkan oleh perancang
Rangkaian Elektronika.
Pada kondisi tertentu, Engineer
Produksi ataupun penghobi Elektronika mungkin juga akan mengalami permasalahan
tidak menemukan Nilai Kapasitor yang dikehendakinya di Pasaran. Oleh karena
itu, diperlukan Rangkaian Seri ataupun Rangkaian Paralel Kapasitor untuk
mendapatkan nilai Kapasitansi Kapasitor yang paling cocok untuk Rangkaian
Elektronikanya. Yang dimaksud dengan Kapasitansi dalam Elektronika adalah
ukuran kemampuan suatu komponen atau dalam hal ini adalah Kapasitor dalam
menyimpan muatan listrik.
Berikut ini adalah nilai Kapasitansi
Standar untuk Kapasitor Tetap yang umum dan dapat ditemukan di Pasaran :

Menurut Tabel diatas, hanya sekitar
133 nilai Standar Kapasitor Tetap yang umum dan dapat ditemukan di Pasaran.
Jadi bagaimana kalau nilai kapasitansi yang paling cocok untuk rangkaian
Elektronika kita tidak ditemukan di Pasaran atau bukan nilai Standar Kapasitor
Tetap? Jawabannya adalah dengan menggunakan Rangkaian Seri ataupun Rangkaian
Paralel Kapasitor.
Rangkaian
Paralel Kapasitor (Kondensator)
Rangkaian Paralel Kapasitor adalah
Rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih Kapasitor yang disusun secara
berderet atau berbentuk Paralel. Dengan menggunakan Rangkaian Paralel Kapasitor
ini, kita dapat menemukan nilai Kapasitansi pengganti yang diinginkan.
Rumus dari
Rangkaian Paralel Kapasitor (Kondensator) adalah :
Ctotal =
C1 + C2 + C3 + C4 +
…. + Cn
Dimana :
Ctotal = Total
Nilai Kapasitansi Kapasitor
C1 = Kapasitor ke-1
C2 = Kapasitor ke-2
C3 = Kapasitor ke-3
C4 = Kapasitor ke-4
Cn = Kapasitor ke-n
C1 = Kapasitor ke-1
C2 = Kapasitor ke-2
C3 = Kapasitor ke-3
C4 = Kapasitor ke-4
Cn = Kapasitor ke-n
Contoh
Kasus untuk menghitung Rangkaian Paralel Kapasitor
Seorang Perancang Rangkaian
Elektronika ingin merancang sebuah Peralatan Elektronika, salah satu nilai
Kapasitansi yang diperlukannya adalah 2500pF, tetapi nilai tersebut tidak dapat
ditemukannya di Pasaran Komponen Elektronika. Oleh karena itu, Perancang
Elektronika tersebut menggunakan Rangkaian Paralel untuk mendapatkan nilai
kapasitansi yang diinginkannya.
Penyelesaian
:
Beberapa kombinasi yang dapat
dipergunakannya antara lain :
1 buah Kapasitor dengan nilai 1000pF
1 buah Kapasitor dengan nilai 1500pF
1 buah Kapasitor dengan nilai 1500pF
Ctotal =
C1 + C2
Ctotal = 1000pF + 1500pF
Ctotal = 2500pF
Ctotal = 1000pF + 1500pF
Ctotal = 2500pF
Atau
1 buah Kapasitor dengan nilai 1000pF
2 buah Kapasitor dengan nilai 750pF
2 buah Kapasitor dengan nilai 750pF
Ctotal =
C1 + C2 + C3
Ctotal = 1000pF + 750pF + 750pF
Ctotal = 2500pF
Ctotal = 1000pF + 750pF + 750pF
Ctotal = 2500pF
Rangkaian
Seri Kapasitor (Kondensator)
Rangkaian Seri Kapasitor adalah
Rangkaian yang terdiri dari 2 buah dan lebih Kapasitor yang disusun sejajar
atau berbentuk Seri. Seperti halnya dengan Rangkaian Paralel, Rangkaian Seri
Kapasitor ini juga dapat digunakan untuk mendapat nilai Kapasitansi Kapasitor
pengganti yang diinginkan. Hanya saja, perhitungan Rangkaian Seri untuk
Kapasitor ini lebih rumit dan sulit dibandingkan dengan Rangkaian Paralel
Kapasitor.
Rumus dari
Rangkaian Paralel Kapasitor (Kondensator) adalah :
1/Ctotal =
1/C1 + 1/C2 + 1/C3 + 1/C4 +
…. + 1/Cn
Dimana :
Ctotal = Total
Nilai Kapasitansi Kapasitor
C1 = Kapasitor ke-1
C2 = Kapasitor ke-2
C3 = Kapasitor ke-3
C4 = Kapasitor ke-4
Cn = Kapasitor ke-n
C1 = Kapasitor ke-1
C2 = Kapasitor ke-2
C3 = Kapasitor ke-3
C4 = Kapasitor ke-4
Cn = Kapasitor ke-n
Contoh
Kasus untuk menghitung Rangkaian Seri Kapasitor
Seorang Engineer ingin membuat Jig
Tester dengan salah satu nilai Kapasitansi Kapasitor yang paling cocok untuk
rangkaiannya adalah 500pF, tetapi nilai 500pF tidak terdapat di Pasaran. Maka
Engineer tersebut menggunakan 2 buah Kapasitor yang bernilai 1000pF yang
kemudian dirangkainya menjadi sebuah Rangkaian Seri Kapasitor untuk mendapatkan
nilai yang diinginkannya.
Penyelesaian
:
2 buah Kapasitor dengan nilai 1000pF
1/Ctotal =
1/C1 + 1/C2
1/Ctotal = 1/1000 + 1/1000
1/Ctotal = 2/1000
2 x Ctotal = 1 x 1000
Ctotal = 1000/2
Ctotal = 500pF
1/Ctotal = 1/1000 + 1/1000
1/Ctotal = 2/1000
2 x Ctotal = 1 x 1000
Ctotal = 1000/2
Ctotal = 500pF

Cara
Mengukur Kapasitor dengan Multimeter – Kapasitor adalah Komponen Elektronika yang dapat menyimpan
muatan listrik dalam waktu sementara. Untuk mengukur nilai dari sebuah
Kapasitor (Kondensator), kita memerlukan sebuah alat ukur yang dinamakan dengan
Capacitance Meter (Kapasitansi Meter). Capacitance Meter adalah alat ukur yang
khusus hanya mengukur nilai Kapasitansi sebuah Kapasitor. Selain Capacitance
Meter, terdapat juga alat ukur gabungan yang dapat mengukur beberapa macam
komponen elektronika, diantaranya adalah LCR Meter dan Multimeter.
LCR Meter adalah alat ukur yang
dapat mengukur nilai L (Induktansi / Inductance, untuk mengukur Induktor atau
Coil), C (Kapasitansi / Capacitance, untuk mengukur Kapasitor atau Kondensator)
dan R (Resistansi / Resistance, untuk mengukur Hambatan atau Resistor)
sedangkan Multimeter adalah alat ukur gabungan yang mendapat mengukur Arus,
Tegangan, Hambatan (Resistansi) dan juga menguji beberapa macam Komponen
Elektronika seperti Dioda, Kapasitor, Transistor dan Resistor.
Saat ini, telah banyak jenis
Multimeter Digital yang telah mempunyai fungsi untuk mengukur nilai Kapasitor
sehingga kita tidak perlu membeli alat khusus untuk mengukur nilai Kapasitansi
Kapasitor dan tentunya Multimeter sebagai alat ukur gabungan memiliki batas
tertentu dalam Mengukur Kapasitansi sebuah Kapasitor. Kapasitor yang mempunyai
Kapasitansi yang besar terutama pada Kapasitor Elektrolit (ELCO) tidak semuanya
dapat diukur nilainya oleh sebuah Multimeter Digital. Seperti contoh pada salah
satu Multimeter dengan merek SANWA yang bertipe CD800a, batas pengukuran
Kapasitansi Kapasitor hanya berkisar antara 50nF sampai 100µF.
Untuk menguji apakah Komponen
Kapasitor dapat berfungsi dengan baik, kita juga dapat menggunakan Multimeter
Analog dengan Skala Resistansi (Ohm). Multimeter Analog tidak dapat mengetahui
dengan pasti nilai Kapasitansi dari sebuah Kapasitor, tetapi cukup bermanfaat
untuk mengetahui apakah Kapasitor tersebut dalam Kondisi baik ataupun rusak
(seperti Bocor ataupun Short (hubungan pendek)).
Menguji
Kapasitor dengan Multimeter Analog
Berikut ini adalah Cara menguji
Kapasitor Elektrolit (ELCO) dengan Multimeter Analog :
- Atur posisi skala Selektor ke Ohm (Ω) dengan skala x1K
- Hubungkan Probe Merah (Positif ) ke kaki Kapasitor Positif
- Hubungkan Probe Hitam (Negatif) ke kaki Kapasitor Negatif
- Periksa Jarum yang ada pada
Display Multimeter Analog,
Kapasitor yang baik : Jarum bergerak naik dan kemudian kembali lagi.
Kapasitor yang rusak : Jarum bergerak naik tetapi tidak kembali lagi.
Kapasitor yang rusak : Jarum tidak naik sama sekali.
Mengukur
Kapasitor dengan Multimeter Digital
(Yang memiliki Fungsi Kapasitansi Meter)
(Yang memiliki Fungsi Kapasitansi Meter)
Cara mengukur Kapasitor dengan
Multimeter Digital yang memiliki fungsi Kapasitansi Meter cukup mudah, berikut
ini caranya :
- Atur posisi skala Selektor ke tanda atau Simbol Kapasitor
- Hubungkan Probe ke terminal kapasitor.
- Baca Nilai Kapasitansi Kapasitor tersebut.
Hal yang perlu diingat, cara diatas
hanya dapat digunakan pada Multimeter Digital yang memiliki kemampuan mengukur
Kapasitansi.
Untuk lebih akurat, tentunya kita
memerlukan alat ukur khusus untuk mengukur Nilai Kapasitansi sebuah Kapasitor
seperti LCR meter dan Capacitance Meter. Cara pengukurannya pun hampir sama
dengan cara menggunakan Multimeter Digital, hanya saja kita perlu menentukan
nilai Kapasitansi yang paling dekat dengan Kapasitor yang akan kita ukur dengan
cara mengatur Sakelar Selektor LCR meter dan Kapasitansi Meter. Dibawah ini
adalah gambar bentuk Capacitance Meter, LCR Meter dan Multimeter.
5 Fungsi Kapasitor pada Rangkaian Perangkat Elektronika
Banyak perangkat elektronika yang membutuhkan tegangan konstan dan stabil untuk dapat beroperasi dengan baik. Salah satu cara untuk mendapatkan tegangan konstan tersebut yaitu dengan memasang komponen filter yang disebut kapasitor ke dalam rangkaian elektronika karena salah satu fungsi kapasitor adalah untuk menampung kelebihan muatan listrik dan menghilangkan tegangan ripple (tegangan naik turun) akibat ketidak stabilan pengubahan tegangan AC menjadi DC, dengan demikian tegangan listrik yang digunakan bisa konstan dan stabil.
Lalu apa lagi Fungsi Kapasitor
pada Rangkaian Perangkat Elektronika?
1. Sebagai filter tegangan
dalam catu dayaSeperti yang sudah saya tulis diatas, salah satu fungsi kapasitor adalah untuk menfilter tegangan khususnya pada rangkaian power supply. Tegangan AC yang dirubah menjadi DC oleh rangkaian penyearah tidak bisa sepenuhnya mulus atau murni tegangan DC seperti tegangan pada batterai karena masih terdapat tegangan ripple. Tegangan ripple ini tidak bisa dihilangkan namun dengan dipasangnya kapasitor tegangan ripple dapat dikurangi. Kapasitor yang biasa digunakan sebagai filter tegangan adalah kapasitor elektrolit atau lebih dikenal dengan istilah elco.
2. Sebagai kopling antar blok rangkaian
Kapasitor juga sering digunakan untuk menghubungkan antara rangkaian satu dengan lainya. Contoh penggunaan kapasitor sebagai kopling adalah pada rangkaian amplifier, dimana didalamnya ada bagian pre-Amp, tone-control, dan Power-Amp yang semuanya saling terhubung menggunakan kapasitor sebagai koplingnya. Kapasitor yang digunakan sebagai kopling adalah kapasitor non polar seperti kapasitor keramik, kapasitor mika, dan kapasitor plastik. Namun ada juga yang menggunakan kapasitor elektrolit sebagai kopling. Pemilihan kapasitor yang akan digunakan untuk kopling memang tidak mutlak harus yang polar atau non polar, biasanya disesuaikan dengan kebutuhan untuk mendapat karakteristik suara tertentu.
3. Sebagai pembangkit frequensi tinggi
Semua perangkat komunikasi elektronik pasti menggunakan frequensi tertentu agar dapat saling terhubung dan berkomunikasi. Darimana frequensi itu didapat?? tentunya dari proses resonansi antara komponen RLC (Resistor, Induktor, Kapasitor). Frequensi itu muncul karena adanya proses pengisian dan pengosongan muatan antar komponen tersebut dan diperkuat dengan transistor agar dapat dipancarkan. Blok yang berfungsi untuk membangkitkan frequensi desebut dengan oscilator (OSC). Kapasitor yang digunakan biasanya kapasitor kramik karena memiliki kapasitas yang sangat kecil hingga ukuran beberapa pikoFarad (pF).
4. Sebagai filter suara pada perangkat pengatur nada
Pada perangkat sound sistem yang menggunakan tone kontrol pasti ada knock pengatur nada bass dan treble. Nah, kapasitor inilah yang memberi efek treble semakin kuat, karena komponen kapasitor mampu meloloskan atau melewatkan frequensi tinggi dan memblokir atau meredam frequensi rendah. Perpaduan antara komponen resistor dan kapasitor akan menciptakan sebuah rangkaian filter suara yang bagus. Kapasitor yang digunakan biasanya bertipe non polar (dari bahan dielektrika keramin, mika, maupun plastik) dengan nilai disesuaikan dengan kebutuhan karakteristik suara yang akan di hasilkan.
5. Sebagai tuning/penala sinyal pada alat komunikasi
Fungsi kapasitor yang dapat membangkitkan frequensi dimanfaatkan untuk peralatan komunikasi dalam pemilihan frequensi. Teknik ini dilakukan dengan cara membuat frequensi oscilator lokal sama dengan frequensi yang dipancaran oleh pemancar. Degan frequensi yang sama maka alat dapat digunakan untuk berkomunikasi satu dengan yang lain.