Jumat, 24 Februari 2017
Perbandingan Puisi Gugur Bisma Karya Sujiwo Tejo Dengan Cerita Mahabarata
1.Pendahuluan
Setiap teks merupakan perpaduan kutipan kutipan dan merupakan penyerapan serta perubahan bentuk teks lain.
Terkait dengan pernyataan di atas ,sujiwo tejo sebagai salah satu seorang penyair indonesia telah memberi warna cukup kuat dalam perpusian indonesia dengan beberapa hasil karyanya. Sebagai contoh puisi GUGUR BISMA .penyair ini menciptakan puisi tersebut berdasarkan cerita mahabarata dengan tujuan menghindarkan kebosanan pembaca.
Berdasarkenyataan itu maka masalah yang muncul dalam karya tulis ini adalah dimana letak persamaan ataupun perbedaan isi puisi GUGUR BISMA dan cerita mahabarata.
Puisi adalah satu bentuk kesustraan yang mengungkapkan pikirian dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan fisik dan struktur batin (Herman J. Waluyo 1991).
Menurut Z F zulfanhur (1996 :81 puisi merupakan ekspresi pengalaman batin (jiwa) penyair mengenai kehidupan manusia ,alam,dan tuhan melalui media bahasa yang estis secara terpadau dan untuk dipadatkan kata katanya dalam bentuk teks.
2.Pembahasan
Berikut ini hasil interpelasi puisi GUGUR BISMA karya sujiwo tejo
GUGUR BISMA
(Pada kancah Baratayuda
Pada kancah perang besarmu hari ini
Bisma, jiwa besar pada sekeping kaca
Setiap saat Engkau berkaca.. GUGUR)
Usai usiamu kasihku t’lah usai
T’lah usai senang
T’lah tuntas perang
Usai semesta rasa
Semesta duka lara
Usai sudah suka duka
Kacakan kacau wajahmu berkaca
Di mataku yang
Mataku berkaca kaca
Kalau t’lah lelah dan kau terlampau
Berkilauan luka
Kupangku kau kan kupangku
Yang terakhir pesan kakanda, kekasih
Pesan yang patah patah
tak bisa tuntut
Dengan Darah yang muncrat dan leleh di sekujur badan
Dadaku tersengal sengal
tak bisa lagi berkata-kata
maaf sahabat aku tinggalkan smua
karna aku tak sanggup hidup tanpanya
Setelah membaca hasil interpelasi puisi GUGUR BISMA tersebut,terbukti bahawa puisi GUGUR BISMA karya sujiwo tejo dan cerita mahabarata memiliki persamaan . hal itu dapat dilihat adanya gagasan sujiwo tejo dalam puisi tersebut yang dapat ditelusuri kembali dalam cerita mahabarata.
Persamaan kedua bentuk sastra terletak pada tokoh dan peristiwa yang diceritakan .tokoh Bisma dengan peristiwa yang dialaminya merupakan trasnformasi dari cerita mahabarata.
Bait pertama pada pusi tersebut merupakan bagian cerita yang mengisahkan kematian bisma yang merupakan kakek pandawa yang dibunuh oleh srikandi dan arjuna.
Bait kedua berisi menceritakan tentang suasana kematian bisma yang dibunuh oleh srikandi dan arjuna mengunakan puluhan anak panah da kemudian Bisma terjatuh dari keretanya, tetapi badannya tidak menyentuh tanah karena ditopang oleh puluhan panah yang menancap di tubuhnya.
Bait ketiga menceritakan tentang saat setelah bisma tertancap puluhan anak panah Namun Bisma tidak gugur seketika karena ia boleh menentukan waktu kematiannya sendiri Bisma menghembuskan napasnya setelah ia menyaksikan kehancuran pasukan Korawa dan setelah ia memberikan wejangan suci kepada Yudistira setelah perang Bharatayuddha selesai.
Di samping persaman itu, juga memiliki perbedaan yaitu puisi Gugur bisma berbicara satu peristiwa yakni kematian kakek bisma dangan pandawa dan khrisna .dengan kata lain puisi gugur bisma merupakan bagian dari cerita mahabarata .sementara cerita mahabarata merupakan cerita utuh antara pandhawa dan kurawa.
3. Penutup
Berdasarkan paparan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa:
a) Puisi asmaradana karya sujiwo tejo dan cerita mahabarata sama sama menceritakan tokoh pandawa dan Bisma.
b) Isi Gugur bisma merupakan bagian cerita mahabarata.
c) Puisi Gugur bisma sekedar menceritakan kembali cerita mahabarata tanpa ada unsur tamabahan dari penulis yang bersifat memperkaya cerita.
d) Perbedaan keduanya terletak pada kapasitas penceritaanya yaitu puisi Gugur bisma yang menceritakan peristiwa kematian Kakek Bisma yang dibunuh oleh arjuna dan srikan sedangkan cerita mahabarata merupakan cerita utuh.
e) Sujiwo tejo dalam menulis puisi gugur bisma menggunakan cerita mahabarata sebagai penimbul ide.
4. Daftar Pustaka
Herman J. Waluyo. 1991. Teori Dan Apresiai Puisi. Jakarta: Erlangga.
. 2002. Apresiasi Puisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Z.F. Zulfahnur. 1996. Teori Sastra. Jakarta: Depdikbud.
. 1996. Sastra Bandingan. Jakarta: Depdikbud.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
822 Casino Ave, St. Croix, CA 92082 - Mapyro
BalasHapusView map of 822 Casino Ave, St. Croix, 김포 출장샵 CA 92082 (Google Maps). 제천 출장마사지 Overview. 746 B. Ave, St. Croix, CA 목포 출장샵 92082. Coordinate: 오산 출장샵 54.36.7 - 746.3 영주 출장샵